Ringkasan: Apa perbedaan utama?
Database tradisional adalah sistem terpusat yang dikelola oleh satu otoritas. Blockchain adalah ledger terdistribusi, dengan data yang disalin ke banyak node dan menjadi tidak dapat diubah setelah dikonfirmasi konsensus.
Jika Anda memerlukan kontrol dan kecepatan — pilih database. Jika Anda memerlukan kepercayaan antar pihak independen dan imutabilitas — pilih blockchain.
Kriteria perbandingan utama
| Kriteria | Database Tradisional | Blockchain |
|---|---|---|
| Model pengelolaan | Terpusat | Konsensus desentralisasi antar peserta |
| Imutabilitas data | Dapat diubah (CRUD) | Biasanya tidak dapat diubah (append-only), perbaikan via transaksi baru |
| Kinerja | Tinggi (ribuan/jutaan TPS dalam LAN) | Lebih rendah (biasanya ratusan–ribuan dalam jaringan permissioned) |
| Skalabilitas & Biaya | Biaya rendah per transaksi | Biaya lebih tinggi: penyimpanan, verifikasi, dan konsensus |
| Transparansi | Berdasarkan izin | Tinggi — tersedia bagi peserta |
| Kepercayaan | Bergantung pada administrator | Dijamin oleh protokol dan mekanisme konsensus |
| Keamanan terhadap manipulasi | Bergantung pada keamanan server | Hash + desentralisasi |
| Fleksibilitas | Tinggi | Terbatas |
Kapan blockchain lebih unggul
Keunggulan blockchain
- Kolaborasi antar organisasi independen tanpa perantara.
- Memerlukan imutabilitas dan audit penuh sejarah data.
- Transparansi tinggi.
- Otomasi melalui smart contract.
Kapan database lebih baik
- Sistem internal perusahaan (ERP, CRM).
- Jika kecepatan dan biaya rendah penting.
- Data perlu sering diubah.
Pendekatan hibrid: Menggabungkan keduanya
Seringkali, arsitek menyimpan data besar di database, sementara hash dan transaksi penting dicatat di blockchain untuk keamanan dan transparansi.
Contoh penggunaan
- Transaksi keuangan: mempercepat settlement.
- Supply Chain: hash dicatat di blockchain, dokumen di cloud.
- Registrasi & Sertifikasi: kepemilikan, ijazah, lisensi.
- Pemungutan suara: memastikan integritas dan mencegah manipulasi.
Keterbatasan
- Biaya operasional lebih tinggi.
- Kesulitan skalabilitas di jaringan publik.
- Aspek legal dan regulasi (privasi, hak untuk dilupakan).
- Pengelolaan private key kompleks.
Cara memilih teknologi yang tepat
- Apakah ada beberapa pihak independen?
- Apakah dibutuhkan imutabilitas?
- Apakah audit lengkap diperlukan?
- Apakah biaya dan kompleksitas dapat diterima?
Kesimpulan
Blockchain bukan “lebih baik” dalam semua hal — ia berbeda. Unggul saat kepercayaan, transparansi, dan imutabilitas penting. Database tradisional tetap pilihan terbaik untuk sistem cepat dan fleksibel. Pendekatan hibrid seringkali adalah solusi paling cerdas.
Mengapa blockchain lebih baik? Karena memungkinkan kepercayaan pada data tanpa perlu perantara.